Beberapa tahun yang silam dunia sempat dihebohkan terdengarnya suara mirip terompet dari arah langit. Banyak yang menyangka bahwa bunyi tersebut berasal dari terompet sangkakala.
Image: science.nasa.gov
Pada tahun 2012 yang lalu, Badan Antariksa Amerika Serikat atau yang biasa kita kenal dengan NASA berhasil melakukan sebuah misi yang diberi nama Wilkonson Microwave Anisotropy Probe (WMAP), seperti yang dilansir dari laman cnnindonesia.com (25/05/2015).
WMAP adalah sebuah bagian dari alat yang berfungsi untuk dapat memantau kosmologi serta mempelajari seluruh sifat alam semesta. Alat yang juga berbentuk mirip satelit tersebut bertugas untuk memetakan dan melakukan observasi menyeluruh terhadap alam semesta. Dan ternyata, temuan mengejutkan berhasil diperoleh dalam misi tersebut.
Dilansir dari laman spacex.com, WMAP berhasil memindai dan menemukan bahwa alam semesta tempat yang kita tinggali ini bentuknya ialah seperti terompet.
"Ini adalah bentuk pengukuran yang indah dari alam semesta yang merupakan peninggalan dari Big Bang atau Cosmic Microwave Background. Pengukuran ini telah membantu untuk melihat asal usul, konten, usia dan geometri alam semesta, mengubah paradigma kita soal pembentukan alam semesta untuk skenario terbentuknya alam semesta," kata Charles L.Bennet, yang merupakan salah satu tim peneliti di WMAP.
Bennet menambahkan bahwa penyebab dari alam semesta yang berbentuk seperti terompet ini merupakan sebuah representasi alam semesta yang telah berevolusi selama 13,7 miliar tahun lamanya.
Gambar yang paling kiri menunjukkan permulaan alam semesta, ketika masa "inflasi" menimbulkan ledakan pertumbuhan eksponensial.
Sementara, ujung kanan terompet merupakan alam semesta yang kini diisi seperti bumi dan planet-planet lainnya.
"Nah , Selama beberapa miliar tahun ke depan, perluasan alam semesta secara bertahap melambat sebagai materi di alam semesta memakai dirinya sendiri melalui gravitasi," lanjut Bennet.
Akan tetapi, hasil penelitian ini belum dapat menjelaskan kemungkinan melambatnya perluasan alam semesta tersebut dapat menjadi pertanda kehancuran alam semesta nantinya.
