Powered by Blogger.

Blog Archive

26/03/2017

ProfilDan Sejarah Kabupaten Kepulauan Mentawai

  Dramaqi       26/03/2017
Kabupaten Kepulauan Mentawai merupakan salah satu kabupaten di Propinsi Sumatera Barat dengan posisi geografis yang terletak di antara 0°55’00” – 3°21’00”  Lintang Selatan dan 98°35’00” – 100°32’00” Bujur Timur dengan luas wilayah tercatat 6.011,35 km² dan garis pantai sepanjang 1.402,66 km. Secara geografis, daratan Kabupaten Kepulauan Mentawai ini terpisahkan dari Propinsi Sumatera Barat oleh laut, yaitu dengan batas sebelah utara adalah Selat Siberut, sebelah selatan berbatasan dengan Samudera Hindia, sebelah timur berbatasan dengan Selat Mentawai, serta sebelah barat berbatasan dengan Samudera Hindia.
Kabupaten Kepulauan Mentawai terdiri atas 4 pulau besar ditambah pulau-pulau kecil (252 buah). Keempat pulau besar ini adalah Pulau Siberut, Pulau Sipora, Pulau Pagai Utara, dan Pulau Pagai Selatan. Pada tahun 2010 ini secara geografis dan administratif, Kabupaten Kepulauan Mentawai terdiri atas 10 kecamatan, 43 desa dan 202 dusun. Kesepuluh kecamatan tersebut adalah sebagai berikut :

1.  Kecamatan Pagai Selatan dengan luas wilayah 901,08 km² (14,99 %)
2.  Kecamatan Sikakap dengan luas wilayah 278,45 km² (4,63 %)
3.  Kecamatan Pagai Utara dengan luas wilayah 342,02 km² (5,69 %)
4.  Kecamatan Sipora Selatan dengan luas wilayah 268,47km² (4,47 %)
5.  Kecamatan Sipora Utara dengan luas wilayah 383,08 km² (6,37 %)
6.  Kecamatan Siberut Selatan dengan luas wilayah 508,33 km² (8,46 %)
7.  Kecamatan Siberut Barat Daya dengan luas wilayah 649,08 km² (10,80 %)
8.  Kecamatan Siberut Tengah dengan luas wilayah 739,87 km² (12,31 %)
9.  Kecamatan Siberut Utara dengan luas wilayah 816,11 km² (13,58 %)
10. Kecamatan Siberut Barat dengan luas wilayah 1.124,86 km² (18,71 %) 

Kondisi geografis dan alam Kabupaten Kepulauan Mentawai saat ini sebagian besar merupakan kawasan hutan. Total kawasan hutan ( terdiri dari hutan lebat, hutan sejenis, semak belukar ) memiliki persentase terbesar yaitu mencapai 85,19 % dari luas wialyah Kabupaten Kepulauan Mentawai atau sekitar 512.044 hektar dan sebagian besar merupakan lahan tidur, meliputi 456.956 hektar berupa hutan lebat (76,02 %), 12.348 hektar berupa hutan sejenis (2,05 %), dan selebihnya sebesar 42.740 hektar berupa semak belukar (7,11 %). Sementara itu komposisi luas lahan yang dimanfaatkan untuk budidaya sektor pertanian adalah sebesar 85.809 hektar atau 14,27 persen dari total luas wilayah, meliputi 619 hektar luas lahan untuk sawah (0,07 %), 40 hektar luas lahan untuk tegalan (0,01 %), 68.246 hektar luas lahan untuk kebun campuran (11,38 %), dan 16.944 hektar luas lahan untuk perkebunan (2,81 %).

Luas lahan untuk pemukiman atau rumah hanya sebesar 3.042 hektar atau 0,51 persen dari total luas wilayah. Keadaan lahan untuk pemukiman di Kabupaten Kepulauan Mentawai ini tersebar untuk masing-masing kecamatan. Terkadang untuk mencapai daerah pemukiman disuatu dusun atau desa pada kecamatan yang sama memerlukan waktu yang lama. Hampir sebagian besar transportasi utama masyarakat Kabupaten Kepulauan Mentawai adalah dengan menggunakan jalur laut.

Secara topografi, keadaan geografis Kabupaten Kepulauan Mentawai bervariasi antara dataran, sungai, dan berbukit-bukit, dimana rata-rata ketinggian daerah seluruh ibukota kecamatan dari permukaan laut (DPL) adalah 2 meter. Kabupaten Kepulauan Mentawai beribukota di Tuapejat yang terletak di Kecamatan Sipora Utara dengan jarak tempuh ke kota Padang sepanjang 153 km. Untuk mencapai ibukota Propinsi Sumatera Barat ini harus ditempuh melalui jalan laut. Begitu pula halnya transportasi dari masing-masing ibukota kecamatan ke kota Padang ataupun ke ibukota Kabupaten juga harus ditempuh melalui jalur laut
logoblog

Thanks for reading ProfilDan Sejarah Kabupaten Kepulauan Mentawai

Previous
« Prev Post