Sejarah Daerah
Tapanuli
Utara sebagai kabupaten induk dari Humbang Hasundutan terbentuk
berdasarkan Undang Undang Darurat Nomor 7 Tahun 1956 tentang pembentukan
daerah otonom kabupaten-kabupaten dalam lingkungan Propinsi Sumatera
Utara.
Pada masa pemerintahan penjajahan
Belanda, salah satu afdeling di wilayah Keresidenan Tapanuli adalah
Afdeling Bataklanden dengan ibukota Tarutung terdiri atas lima onder
afdeling. Setelah kemerdekaan tepatnya tahun 1947 Kabupaten Tanah Batak
menjadi 4 (empat) kabupaten yaitu :
- Kabupaten Silindung ibukotanya Tarutung.
- Kabupaten Humbang ibukotanya Dolok Sanggul.
- Kabupaten Toba Samosir ibukotanya Balige.
- Kabupaten Dairi ibukotanya Sidikalang.
Pada Tahun 1950 keempat kabupaten ini
dilebur menjadi Kabupaten Tapanuli Utara, seiring dengan terbentuknya
Kabupaten Tapanuli Selatan, Tapanuli Tengah, dan Kabupaten Nias. Keadaan
ini bertahan hingga tahun 1964, karena pada saat itu Tapanuli Utara
dimekarkan dengan terpisahnya Dairi menjadi kabupaten berdasarkan
Undang-undang Nomor 15 Tahun 1964,dan selanjutnya berdasarkan
Undang-undang Nomor 12 Tahun 1998 terbentuknya Kabupaten Toba Samosir.
Kenyataan menunjukan bahwa kedua daerah tersebut mengalami perkembangan
dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya.
Berdasarkan faktor sejarah dan keinginan
untuk semakin cepat pembangunan dengan pelayanan yang semakin dekat
kepada masyarakat maka harapan yang terkandung selama ini mengkristal
menjadi usul pembentukan Kabupaten Humbang Hasundutan melalui
terbentuknya Panitia Pembentukan Kabupaten Humbang Hasundutan.
Terbitnya Undang-undang Nomor 22 Tahun
1999 tentang Pemerintah Daerah yang dilengkapi dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 129 Tahun 2000 tentang Persyaratan Pembentukan dan
Kriteria Pemekaran, Penghapusan dan Penggabungan Daerah, menjadi peluang
munculnya wacana perlunya usul pemekaran melalui pembentukan Kabupaten.
Berbekal keinginan untuk mendambakan
peningkatan kesejahteraan masyarakat, peluang tersebut dimanfaatkan
secara tepat oleh masyarakat di wilayah Humbang Hasundutan melalui
Panitia Pembentukan Kabupaten Humbang Hasundutan. Ternyata sejalan
dengan tuntutan kemajuan jaman mampu menumbuhkan aspirasi masyarakat
untuk mengusulkan Pemekaran Kabupaten Tapanuli Utara, melalui usul
pembentukan Kabupaten Humbang Hasundutan.
Aspirasi murni masyarakat tersebut
disambut dan difasilitasi oleh pemerintah Kabupaten Tapanuli Utara,
serta dukungan DPRD Kabupaten Tapanuli Utara, yang kemudian memperoleh
dukungan Gubernur Sumatera Utara dan DPRD Provinsi Sumatera Utara.
Berikut ini beberapa langkah yang
dilakukan Pemerintah Kabupaten Tapanuli Utara, dalam menyikapi aspirasi
tersebut di atas adalah :
- Mengikuti perkembangan Deklarasi Pembentukan Kabupaten Humbang Hasundutan tanggal 23 April yang dilaksanakan di Dolok Sanggul.
- Tanggal 25 Mei 2002 menerima audensi Panitia Pembentukan Kabupaten Humbang Hasundutan sekaligus menerima berkas pengusulan.
- Tanggal 26 Mei 2002 Bupati Tapanuli Utara menerbitkan SK Tim Peneliti sekaligus memberi petunjuk dalam memfasilitasi aspirasi masyarakat.
- Tanggal 27 Mei 2002 berkonsultasi dengan DPRD Kabupaten Tapanuli Utara perihal aspirasi masyarakat tentang usulan pemekaran.
- Tanggal 3 s/d 5 Juni 2002 menugaskan Tim Peneliti mendampingi DPRD Kabupaten Tapanuli Utara, turun ke Kecamatan guna mendengar aspirasi dan meneliti usulan dimaksud.
- Tanggal 5 Juni 2002 menerima berkas pengajuan/penyempurnaan usul pemekaran melalui pembentukan Kabupaten Humbang Hasundutan.
- Tanggal 5 Juni 2002 melapor ke Bapak Gubernur Sumatera Utara.
- Tanggal 6 dan 7 Juni 2002 secara langsung turun ke Kecamatan- kecamatan untuk mendengar dan memfasilitasi usul pemekaran Kabupaten, sekaligus mengingatkan masyarakat agar usul pemekaran tidak menimbulkan perpecahan di kalangan masyarakat termasuk para perantau.
- Tanggal 8 Juni 2002 menghadiri Rapat Paripurna DPRD Kabupaten Tapanuli Utara dengan hasil penerbitan Surat Keputusan DPRD Kabupaten Tapanuli Utara Nomor : 16 Tahun 2002 tentang Persetujuan Pemekaran Kabupaten Tapanuli Utara.
Beberapa upaya yang dilakukan Pemerintah
Kabupaten Tapanuli Utara, untuk mempercepat proses pemekaran Kabupaten
Humbang Hasundutan yaitu :
- Melaksanakan pertemuan dengan segenap komponen masyarakat Tapanuli Utara guna memantapkan pemahaman dan Melaporkan perkembangan terakhir usul pemekaran kepada Gubernur Sumatera Utara dan Bapak Ketua DPRD Sumatera Utara.
- Melaksanakan pertemuan dengan segenap komponen masyarakat Tapanuli Utara guna memantapkan pemahaman dan dukungan bagi terwujudnya pemekaran.
- Meyampaikan laporan tertulis dan pendapat kepada Bapak Gubernur SumateraUtara, Bapak Menteri Dalam Negeri dan Dewan Pertimbangan Otonomi Daerah.
- Mengundang Komisi II DPR-RI untuk memantau, mengevaluasi dan berkunjung langsung ke wilayah yang mengusulkan pemekaran.
- Konsultasi dengan DPRD Kabupaten Tapanuli Utara dalam rangka dukungan APBD dan pengajuan usul dukungan DPRD Provinsi Sumatera Utara.
- Melakukan akurasi data pendukung Pembentukan Kabupaten sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor : 129 Tahun 2000.
- Melakukan Pengkajian dan uji kelayakan pemekaran Kabupaten Tapanuli Utara yakni Kabupaten Humbang Hasundutan dengan memohon kesediaan Bapak Mendagri Cq. Dirjen Otonomi Daerah dan Dewan Pertimbangan Otonomi Daerah.
- Perencanaan persiapan sarana/prasarana dan Aparat guna mendukung pemekaran kabupaten.
- Menyurati para anak rantau di luar Kabupaten Tapanuli Utara untuk mendukung Usul Pemekaran Kabupaten Tapanuli Utara sesuai fungsi dan tugas masing-masing.
Pemerintah Pusat sangat responsif
terhadap aspirasi ini karena dalam waktu relatif singkat Tim Terpadu
Depdagri, DPOD dan Komisi II DPR-RI melakukan kunjungan dan pertemuan
dengan masyarakat se-wilayah Humbang Hasundutan tanggal 5 September 2002
sebagai lanjutan kunjugan Komisi II DPR-RI tanggal 29 Juli 2002.
Sebagai tindak lanjutnya maka usul
pemekaran ini mendapat pembahasan pada Sidang Paripurna DPR-RI yang pada
puncaknya melahirkan Undang-undang Nomor 9 Tahun 2003 tentang
Pembentukan Nias Selatan, Kabupaten Pakpak Bharat dan Kabupaten Humbang
Hasundutan di Provinsi Sumatera Utara.
Pada hari Senin tanggal 28 Juli 2003
Kabupaten Humbang Hasundutan diresmikan oleh Menteri Dalam Negeri RI
sekaligus melantik Penjabat Bupati Drs. Manatap Simanungkalit di Kantor
Gubernur Sumatera Utara, Medan.
Mengawali tugas sebagai Bupati Humbang
Hasundutan telah membuat pertemuan dengan para Tokoh Masyarakat, adat
dan Tokoh Pendidikan serta Tokoh Agama di Daearah ini antara lain guna
membicarakan pembuatan Logo Kabupaten Humbang Hasundutan yang disyahkan
oleh DPRD.