Singkatnya, penelitian tersebut memiliki kesimpulan: dua porsi sarapan lebih baik ketimbang tidak sama sekali. Walau responden adalah remaja usia sekolah, namun ini juga berlaku untuk orang dewasa.
Untuk mendapatkan kesimpulan tersebut, peneliti melibatkan 600 siswa sekolah menengah yang sudah mendekati kelulusan. Mereka mencatat kenaikan berat badan responden dan mengelompokkannya dalam 3 kategori, yaitu siswa yang tidak pernah sarapan, rutin sarapan di rumah atau di sekolah, atau sarapan di kedua tempat (makan dua porsi sarapan).
Selama masa penelitian, peneliti menemukan bahwa kenaikan berat badan yang dialami oleh siswa yang rutin sarapan di rumah atau di sekolah relatif ideal dan tidak ditemukan risiko obesitas.
Sebaliknya, anak yang tidak sarapan, atau hanya sesekali sarapan, dua kali lebih mungkin untuk kelebihan berat badan atau mengalami obesitas sama seperti para siswa yang mengonsumsi sarapan sebanyak dua porsi.
Para peneliti memiliki teori, orang yang melewatkan sarapan atau tidak makan apapun di pagi hari lebih mungkin untuk makan berlebihan di jam-jam selanjutnya—sadar ataupun tidak—sehingga berisiko lebih gemuk.
Dan ketimbang melewatkan sarapan, masih lebih baik responden yang sarapan dua porsi, karena setidaknya mereka bisa menikmati hidup dan memiliki energi untuk lebih produktif di pagi hari, walau sama-sama memiliki risiko obesitas, tentu keduanya tak terlalu baik bagi Anda, terutama bila Anda peduli tentang masalah berat badan.
Jadi, mari biasakan memulai hari dengan sarapan!