Powered by Blogger.

Blog Archive

09/02/2018

Sejarah Kep.Kepulauan Seribu Dari Zaman Ke Zaman

  Dramaqi       09/02/2018
Sejarah Kepulaulan Seribu memang topik pembicaraan yang selalu saja menarik untuk dibahas. Namun tetap saja yang namanya salah satu tempat wisata di Indonesia, banyak pengunjung baru yang belum mengenal lebih mendalam mengenai Sejarah Pulau Seribu ini.
Dilihat dari sejarah terbentuknya, Kepulauan Seribu terletak di Laut Jawa dan Teluk Jakarta yang terdiri dari gugusan pulau-pulau terumbu karang yang terbentuk dan dibentuk oleh biota koral dan biota asosiasinya (algae, malusho, foraminifera dan lain-lain) dengan bantuan proses dinamika alam.
Sesuai dengan karakteristik tersebut  dan kebijaksanaan pembangunan DKI Jakarta, maka pengembangan wilayah Kepulauan Seribu diarahkan terutama untuk :
  • Meningkatkan kegiatan pariwisata
  • Meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat nelayan melalui peningkatan budidaya laut
  • Pemanfaatan sumber daya perikanan dengan konvervasi ekosistem terumbu karang dan mangrove.
Pembagian Wilayah Pengembangan (WP) dimana Kepulauan Seribu termasuk salah satu WP, diatur dalam Perda No. 6 tahun 1999 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) DKI Jakarta.
Potensi Wisata
Kepulauan Seribu tidak hanya memiliki keindahan bawah air, tetapi juga memiliki potensi wisata sejarah yang tidak kurang menariknya bila dikemas dengan baik. “Kepulauan seribu” juga merupakan salah satu tempat wisata bahari terfavorit versi majalah National Geoghraphic 2009.
Pada tahun 2011 Pemerintah Kabupaten Kepulauan Seribu membangun museum sejarah dan budaya untuk menyimpan benda cagar budaya, dan diorama singkat sejarah “Kepulauan Seribu” di Kepulauan Seribu.
Potensi wisata sejarah di Pulau Seribu meliputi makam Habib Ali bin Ahmad bin Zen Al Aidid di Pulau Panggang (wafat 15 Mei 1895), Kantor eks Asisten Resident Duizen Eilanden di Pulau Panggang (dibangun tahun 1880-an), makam legenda Darah Putih di Pulau Panggang, makam Syarif Maulana Syarifudin (kerabat Kesultanan Banten) di Pulau Kelapa, dan makam Sultan Mahmud Zakaria (kerabat Kesultanan Banten) di Pulau Panjang.
Dengan pengembangan pariwisata sejarah dan budaya, Kepulauan Seribu akan mampu menjadi daerah tujuan wisata favorit sebagaimana halnya Bali. Masyarakat akan ikut merasakan dampak positif dari berkembangnya pariwisata berbasis komunitas di daerahnya, yaitu meningkatnya kesejahteraan masyarakat.
Untuk mendongkrak perkembangan Kepulauan Seribu dalam segala aspek antara lain kelestarian lingkungan, konservasi sumberdaya alam, ekonomi, sosial budaya dan kesejahteraan rakyat, maka Kecamatan Kepulauan Seribu yang merupakan bagian dari wilayah Kota Administrasi Jakarta Utara ditingkatkan statusnya menjadi Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu.
Menurut catatan Pemerintah Daerah, jumlah pulau di Kepulauan Seribu hanya 342 buah saja. Jumlah ini sudah termasuk pulau-pulau yang berbentuk gundukan pasir dan terumbu karang yang ada sekitar 158 buah.
Pesan yang bisa dipetik : Jadikan Sejarah Pulau Seribu ini sebagai pengetahuan dasar dan sekaligus suatu kebanggaan kita bersama bahwa Indonesia masih memiliki tempat pariwisata yang menarik.
logoblog

Thanks for reading Sejarah Kep.Kepulauan Seribu Dari Zaman Ke Zaman

Previous
« Prev Post