Powered by Blogger.

Blog Archive

19/12/2017

Sejarah Singkat Kabupaten Muara Enim

  Dramaqi       19/12/2017

Kab Muara Enim  yang menginjak usia 61 tahun pada tanggal 20 November 2008 telah banyak perubahan pembangunan. Semangat otonomi daerah yang diberikan kewenangan seluas-luasnya untuk mengatur daerahnya secara bertanggung jawab dan berkesinambungan merupakan angin segar bagi kehidupan masyarakatnya.
Semarak peringatan Kabupaten Muara Enim sendiri memang seyogyanya dilaksanakan pada tanggal 20 November 2008 yang bertepatan dengan bulan suci Ramadhan. Agar efektif dan efisien peringatan Kabupaten Muara Enim digabungkan dengan kegiatan peringatan lainnya, yaitu hari Korpri ke-37, hari Kesehatan nasional ke-44, dan hari Guru Nasional
ke-15.
Kabupaten Muara Enim yang memiliki luas 9.531.55 kilometer persegi terletak pada geografis 4-6 derajat lintang selatan (LS) dan 105-106 derajat bujur timur (BT) dengan jumlah kepadatan penduduk mencapai 617.327 (sensus 31 desember 2002), terdiri dari 305.767 laki-laki dan 311.560 jiwa perempuan, dengan tingkat kepadatan penduduk rata-rata 90 juta jiwa perkilometer persegi. Sementara penduduk sebahagian besar bermata pencaharian petan, berkebun dan beternak.
Sejarah menyebutkan Kabupaten Muara Enim semasa pemerintahan Hindia Belanda, kebijakan dan politik pemerintahannya masih menggunakan sistem sentralisasi dibawah arus Etsche politik yang kemudian dikembangkan dalam sistem pemerintahan dekosentrasi. Dari dua sistem tersebut telah melahirkan beberapa marga-marga. Disepanjang Sungai Enim mulai dari Marga Semende Darat hingga Marga Tebelang patang Puluh Bububg dan marga-marga disepanjang Sungai Lematang yang digabung menajdi satu wilayah admiistrasi dengan marga Lematang Ilir yang berstatus otonomi daerah dengan kepala pemerintahannya d
isebut controlleur yang tunduk kepada Afdeeling Palembang Schebeven Lauden yang pada saat itu asisten residennya berkedudukan di Lahat.
Lalu pada masa kedudukan Jepang di ubah menjadi Lematang Simo Gunyang berada di Lahat Sico yang kemudian dibagi wilayah administrasi dengan nama Lematang Ogan Tengah. Pada masa perang fisik dikenal dengan nama Kewedanan Lematang Tengah yang wilayahnya meliputi 14 Marga dan sebagian besar Marganya dalam Onder Afdeeling Lematang Ilir dan sebahagian lagi dalam Onder Afdeeling Ogan Ulu dan Marga Pemerintahan Onder Afde
eling sekayu.
Pada masa Proklamasi 17 Agustus 1945, Wilayah Lematang Ilir dan Wilayah Ogan tengah melalui keputusan Dewan Kepresidenan Palembang pada 20 November 1946 wilayah administrasi Kedewanan Lematang Ilir tidak tidak digabungkan lagi dengan Kabupaten Lahat, selanjutnya dijadikan administratif sendiri dengan Kedewanan diberi nama Lematang Ilir dan Lematang Ogan tengah yang disingkat LIOT.
Bertitik tolak dari sejarah tersebut dengan perda Kabupaten Muara Enim, Lematang Ilir Ogan Tengah dengan No. I/DPRED/1974 tangal 20 November 1974, ditetapkan menjadi Hari Jadi Kabupaten Muara Enim yang jatuh pada 20 November 1946.
logoblog

Thanks for reading Sejarah Singkat Kabupaten Muara Enim

Previous
« Prev Post