Tak ada yang mengalahkan kepopuleran French kissing. Ini bukan semata-mata pertautan antar bibir, namun kunci gaya berciuman ini terletak pada waktu yang tepat dan dilakukan oleh perempuan terhadap pasangannya. Sekali lagi, ini adalah keterampilan perempuan mencium. Rasanya akan lain sama sekali jika yang melakukan French kiss adalah pria terhadap perempuan.
Sense of timing atau naluri terhadap waktu yang tepat secara genetik dimiliki musisi, komedian atau pialang saham yang mampu meraba waktu yang tepat hanya dalam hitungan tarikan nafas. Demikian pula dengan ciuman ala orang Prancis ini.
Dalam French kissing setiap perempuan mempunyai gaya tersendiri, mengkombinasikan anatomi mulut termasuk panjang lidah dan lebar bukaan rahang, dan yang pasti adalah agresi seksual dan selesa seseorang.
“Mekanisme ciuman ini pada dasarnya sama,” tulis Julia Boulard dari iVillage, yakni memiringkan kepala ke salah satu sisi, biasanya dimulai dari kanan lalu mencium bibir pasangan. Kemudian menyelipkan sedikit ujung lidah ke sebagian bibir pria dan kemudian menjelajahnya. Ketika ciuman pendahuluan itu sukses, lalu berlanjut ke teknik yang lebih matang.
Ada dua gaya yang layak dicoba. Pertama dinamakan The Lusty French Kiss yang agak sulit diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia. Tapi kira-kira adalah ciuman yang tidak ada pemanasan.
Si perempuan dan pria sudah merasakan hasrat mencium, dan tiba-tiba saja bibir bertemu dan lidah Anda di mulut pria bergerak cepat. Jika sudah begini, rilek, dalam artian tenang dulu, turunkan ritme, pelan-pelan, diamkan.
Beberapa detik kemudian, baru mainkan lidah memutar perlahan, tarik keluar lalu benamkan kembali.
Pindahkan arah kepala. Jika sebelumnya miring ke sebelah kanan, pindahkan ke sebelah kiri, ulangi lagi cara tadi. Mainkan gigi untuk menggigit dengan halus bibir pria bagian bawah.
Gaya kedua disebut The Coy French Kiss alias gaya yang pura-pura malu. Biasanya dimulai dengan ciuman yang pelan-pelan dan tipis hanya di ujung bibir. Selanjutnya konsentrasi memainkan bibir bawah pasangan dan melakukan kontak mata. Saling pandang ini untuk mengetahui waktu yang tepat memulai aksi selanjutnya dan menyamakan ritme nafas.
Cara berciuman seperti ini biasanya mengeluarkan sedikit suara dan pelan-pelan mulai menggerakan lidah, sampai kemudian menggelora seperti pada gaya ciuman yang pertama. Jika ingin sensasi membludak, kombinasikan kedua teknik tadi dan tentu saja dengan modifikasi sendiri. Maka, jadilah pencium ulung