Powered by Blogger.

Blog Archive

07/03/2017

Gawat, Gerbang Neraka Di Siberia Semakin Melebar

  Dramaqi       07/03/2017

Baru-baru ini telah dilaporkan bahwa lapisan es di bawah tanah, permafrost, di Siberia sedang menipis.
Beberapa penelitianmengungkapkan lubang sangat besar muncul di atas permafrost tersebut. Lubang yang dianggap salah satu kawah terbesar di daerah itu, dikenal sebagai ‘gerbang neraka’ oleh rakyat setempat.
Seperti yang diwartakan oleh Sciencealert.com, kawah yang dikenal sebagai kawah Batagaika ini semakin meluas. Penelitian yang dilakukan oleh Frank Günther dari Alfred Wegener Institute di Jerman di tahun 2016, mengungkapkan dinding kawah bertambah tinggi tiap tahun selama satu dekade terakhir.
Dan saat musim panas, pertumbuhannya bisa mencapai 30 meter per tahun. Saat ini panjang kawah Batagaika mencapai 1 km dan dalamnya setinggi 86 meter. Kawah ini terletak sekitar 660 km timur laut ibu kota Yakutsk.
Tim peneliti memperkirakan beberapa bulan yang akan datang, sisi dinding kawah akan mencapai lembah yang di dekatnya. Ini disebabkan suhu belahan bumi utara yang semakin memanas menyebabkan semakin luas tanah yang runtuh. Frank menjelaskan pertumbuhan berlanjut artinya kedalaman kawah akan bertambah tiap tahun.




Hal tersebut merupakan kabar buruk bagi perubahan iklim. Pembentukan kawah dimulai setelah sebagian besar hutan ditebang di tahun 1960an. Karena tanah tak lagi terlindungi dari panas, ketika musim panas, suhu di hutan tersebut lebih tinggi dari sebelumnya. Hal ini menyebabkan permafrost mencair dan tanah runtuh. Banjir bandang pada tahun 2008 memperparah pencairan dan memperbesar ukuran kawah.
Para peneliti menyuarakan kekhawatiran jika kawah semakin parah, karbon yang tersimpan selama ribuan tahun lambat laun akan keluar. “Perkiraan global pada karbon yang tersimpan di dalam permafrost sama banyaknya dengan karbon di atmosfir,” ungkap Frank. Jika kawah terus mencari, gas rumah kaca akan terlepas di atmosfir dan memperparah pemanasan.
Kabar baiknya penelitian yang diterbitkan di Quaternary Research menunjukkan lapisan yang terbuka oleh kawah dapat mengungkapkan data iklim 200,000 tahun. Selain ditemukannya sisa hutan yang telah lama terkubur, ditemukan juga sample serbuk sari kuno, dan bahkan sisa muskox, mamut, dan kuda berusia 4,400 tahun.


Penelitian yang dipimpin oleh Julian Murton dari University of Sussex menjelaskan sedimen yang ditemukan berguna untuk memahami bagaimana iklim Siberia berubah di masa lalu, dan memprediksi bagaimana iklim akan berubah di masa depan. Dengan informasi yang didapatkan dari penelitian tersebut, para peneliti diharapkan mampu mempersiapkan jika permafrost Siberia mencair lagi.
Julian Murton berencana mengebor sedimen untuk menganalisa kapan tepatnya sedimen terekspos dan mendapatkan pemahaman lebih akurat apa yang terjadi di masa lalu.
logoblog

Thanks for reading Gawat, Gerbang Neraka Di Siberia Semakin Melebar

Previous
« Prev Post