Dalam sebuah studi multigenerasi yang dimulai di Harvard pada 1930-an, ada dua grup diteliti: mahasiswa pria Harvard (menurut New York Times termasuk John F. Kennedy) dan para pria muda dari keluarga kurang beruntung yang tinggal di lingkungan termiskin di Boston.
Lewat pemindaian otak, wawancara dengan subyek (dan akhirnya dengan keluarga mereka), analisis darah dan pemeriksaan kesehatan, studi yang berumur lebih dari 75 tahun ini menemukan kesimpulan cukup mendalam. Kesehatan dan kebahagiaan itu ditentukan oleh relasi dengan orang lain.
Berikut ini poin-poin terpentingnya :
1. Mereka yang lebih terhubung secara sosial ternyata lebih bahagia, lebih sehat dan panjang umur.
2. Kualitas itu lebih penting dari kuantitas ketika berhubungan dengan relasi. Kepuasan berhubungan dengan orang lain, menentukan kesehatan di masa depan.
3. Pernikahan penuh konflik berpotensi lebih buruk daripada perceraian. Sebuah "relasi yang baik bukan berarti tanpa pertengkaran". Ada masa naik turun tetapi komitmen, rasa percaya dan respek adalah kuncinya.
4. Kesepian itu berbahaya. Merasa kesepian dapat bersifat racun. Mereka yang terisolasi merasa kurang bahagia, kesehatannya cepat memburuk, fungsi otak memburuk cepat dan hidupnya pendek.
Waldinger mengingatkan kita untuk menyandarkan diri pada relasi, seperti kita bekerja sehari-hari karena hidup kita bergantung padanya.
Ia menyarankan agar kita berteman di kantor dan di luar kantor, menjaga hubungan baik dengan teman, keluarga serta orang-orang penting lainnya tak peduli betapa sulitnya itu. Pasalnya, relasi itu sulit dan kompleks tetapi bikin hidup jadi panjang.