Anda telah menghabiskan banyak waktu
untuk menulis komentar saat melakukan blogwalking, tapi sayangnya
komentar Anda tidak disetujui oleh pemilik blog.
Jika Anda mengalami hal seperti ini,
sepertinya ada yang salah dengan cara atau kebiasaan Anda dalam menulis
komentar. Untuk itu Anda perlu merubah strategi berkomentar Anda.
Memang, di blog ini saya memang tidak
memoderasi komentar yang masuk. Namun, bukan berarti semua komentar
tidak saya pilah. Tidak sedikit komentar yang saya hapus, saya tandai
sebagai spam, atau paling tidak saya cuekin dan sama sekali tidak saya tanggapi.
Seperti yang saya sampaikan pada: “8 Manfaat yang Anda Peroleh dengan Berkomentar di Blog Orang Lain”, berkomentar di blog lain merupakan salah satu cara yang bagus untuk meningkatkan trafik dan membangun link, namun sesungguhnya bukan itu manfaat tujuan utamanya.
ika Anda menulis komentar, HANYA KARENA dan SEMATA
berpromosi diri sendiri, maka Anda telah melakukan kesalahan!Anda perlu
menambahkan nilai pada saat berkomentar untuk membangun ‘hubungan’ yang
baik dengan sesama blogger, terutama dengan mereka yang memiliki minat
yang sama.
Jika Anda berhasil menulis komentar yang
bernilai, maka otomatis Anda akan mendapat perhatian, baik dari pemilik
blog, maupun dari pembaca lainnya. Perhatian lebih, berarti trafik
lebih banyak.
Dengan kata lain, berkomentar yang baik, dapat meningkatkan keterlibatan, trafik dan brand blog Anda.
Nah, jika saat ini Anda menemui
masalah dalam hal berkomentar, di bawah ini adalah beberapa alasan
mengapa komentar Anda tidak disetujui, sekaligus bagaimana cara
mengatasinya:
1. Menggunakan keyword pada kolom nama
Kolom nama diperuntukkan hanya untuk
nama Anda. Dengan begitu, nama Anda semestinya bukanlah: “jurus SEO”,
“obat kanker”, “desain interior” dan sebagainya.
Menggunakan keyword sebagai nama dalam komentar, adalah tanda pertama dari sebuah komentar spam.
Saya sendiri, ketika menemui komentar dengan keyword sebagai nama, biasanya melewatkan begitu saja, kecuali bila isinya benar-benar membuat saya terkesan (namun kebanyakan adalah sebaliknya).
Cara memperbaikinya:
Jangan gunakan keyword sebagai nama. Gunakan nama Anda sebenarnya. Hal ini akan membantu Anda menarik perhatian pemilik blog maupun pembaca lainnya. Jika Anda ingin menggunakan nama blog sebagai ‘nama’, tambahkan nama blog setelah nama Anda, seperti misalnya: “GeeJhon @Portal-Uang”. Tetapi tetap saja ini bukanlah kebiasaan yang baik.
Jangan gunakan keyword sebagai nama. Gunakan nama Anda sebenarnya. Hal ini akan membantu Anda menarik perhatian pemilik blog maupun pembaca lainnya. Jika Anda ingin menggunakan nama blog sebagai ‘nama’, tambahkan nama blog setelah nama Anda, seperti misalnya: “GeeJhon @Portal-Uang”. Tetapi tetap saja ini bukanlah kebiasaan yang baik.
2. Komentar satu baris
contohnya
“Posting bagus, terima kasih telah berbagi.”
“Thanks postingannya.”
“Artikel yang bagus.”
Saya suka dengan ‘pujian-pujian’ ini,
tapi biasanya saya hanya mengacuhkannya! Bahkan seringkali saya
menghapusnya. Kenapa? Karena mereka yang berkomentar, sepertinya hanya
ingin membangun link, dan asal Anda tahu saja, komentar seperti ini tidak lah bagus untuk sebuah blog.
Cara memperbaikinya:|
Sempatkan waktu secukupnya untuk membaca posting, lalu bagikan pendapat Anda paling tidak dalam 2 – 3 baris kalimat.
Sempatkan waktu secukupnya untuk membaca posting, lalu bagikan pendapat Anda paling tidak dalam 2 – 3 baris kalimat.
Tentu, tidak ada yang salah komentar “Artikel yang bagus, terima kasih telah berbagi”, tapi Anda mestinya meneruskan kalimat tersebut. Tulis juga alasan mengapa Anda berpikir bahwa ia merupakan artikel yang bagus.
Cobalah untuk selalu memberi nilai
tambah pada setiap komentar yang Anda buat. Dan yang lebih penting lagi,
jika Anda memiliki pertanyaan, maka tanyalah!
3. Menyertakan live link
Anda mungkin memiliki posting serupa di blog Anda sendiri, dan Anda ingin membagikannya dengan sebuah link hidup di komentar.
S T O P !
Jangan lakukan itu jika Anda baru
pertama kalinya berkomentar di blog tersebut. Bahkan meski sebuah
komentar hebat yang bernilai sekalipun, bisa jadi akan dihapus oleh
pemilik blog jika terdapat live link di dalamnya. Kebanyakan blogger tidak menyukai komentar yang memiliki link hidup.
Cara memperbaikinya:
Jika Anda telah memiliki hubungan yang baik dengan pemilik blog, maka mungkin masih bisa Anda mencantumkan link hidup di komentar. Tapi, jangan jadikan itu sebuah kebiasaan. Intinya: jangan pernah menambahkan link hidup dalam komentar.
Jika Anda telah memiliki hubungan yang baik dengan pemilik blog, maka mungkin masih bisa Anda mencantumkan link hidup di komentar. Tapi, jangan jadikan itu sebuah kebiasaan. Intinya: jangan pernah menambahkan link hidup dalam komentar.
4. Komentar anonim
Saya kadang bingung dengan mereka yang memilih berkomentar secara anonim. Apa yang ingin mereka dapatkan?
Memang, saya tidak serta-merta langsung
menghapus komentar anonim, tapi dalam banyak kasus, saya seringkali
sangat malas untuk membalasnya.
Cara memperbaikinya:
Jangan sia-siakan manfaat berkomentar dengan berkomentar secara anonim. Gunakan ID online Anda, dengan begitu, ia akan membantu Anda mendapatkan trafik, membangun brand blog, serta membangun hubungan baik dengan sesama blogger.
Jangan sia-siakan manfaat berkomentar dengan berkomentar secara anonim. Gunakan ID online Anda, dengan begitu, ia akan membantu Anda mendapatkan trafik, membangun brand blog, serta membangun hubungan baik dengan sesama blogger.
5. Komentar yang menyerang
Sama sekali tidak ada salahnya untuk
tidak setuju dengan orang lain. Bahkan, jujur, saya sangat menyukai
ketika ada orang lain mengkritik dan memberikan koreksi. Tapi, itu bukan
berarti saya mentoleransi orang yang menggunakan kata-kata ‘slengean’, kasar dan bernada menyerang individu lain. Mudahnya: saya langsung akan menghapus komentar seperti ini.
Cara memperbaikinya:
Janganlah jadi orang yang kasar. Jika Anda tidak setuju terhadap sesuatu, sampaikan itu dengan sopan dan berikan alasan secukupnya.
Janganlah jadi orang yang kasar. Jika Anda tidak setuju terhadap sesuatu, sampaikan itu dengan sopan dan berikan alasan secukupnya.
Kesimpulan
Jika Anda tidak melakukan kelima hal di atas, saya yakin komentar Anda akan lebih diapresiasi oleh orang lain. Dan itu adalah sesuatu yang amat baik. Saya menyarankan, jika ada, untuk membaca kebijakan komentar di suatu blog sebelum menulis sebuah komentar di sana.
Jika Anda tidak melakukan kelima hal di atas, saya yakin komentar Anda akan lebih diapresiasi oleh orang lain. Dan itu adalah sesuatu yang amat baik. Saya menyarankan, jika ada, untuk membaca kebijakan komentar di suatu blog sebelum menulis sebuah komentar di sana.
Nah, bagaimana dengan Anda? Bagaimana
cara Anda berkomentar di blog lain? Pernahkah Anda mengalami komentar
Anda dihapus atau tidak disetujui oleh admin? Bagikan melalui komentar.
