1.Cewek Jepang Pemalu ?
Seorang asing yang disurvei mengatakan
bahwa,"Ketika wanita Jepang tertawa, mereka menutup mulut
mereka."Meskipun ini merupakan kebiasaan alamiah wanita di Jepang (dan
di banyak negara Asia, biasanya dari keturunan konghuchu) dan mereka
selalu menunjukkan sikap kewanitaannya. Hal ini dapat mudah
disalahartikan oleh orang Barat di mana wanita Jepang diharapkan untuk
lebih terbuka tentang perasaan mereka. Dalam beberapa kasus orang asing
mengartikan ekspresi menyembunyikan senyum sebagai tanda ketidaktulusan.
2.Wanita Duluan
Seorang wanita Jepang bernama Aoi
menulis di Twitter tentang bagaimana hal itu umumnya dianggap sopan di
dunia Barat dengan mendahulukan wanita. Di Jepang ternyata budaya ini
tidak selalu digunakan. Karena itu, ketika seorang wanita Jepang mencoba
untuk menyesuaikan diri dengan budaya lain, mereka kadang tak terduga
sangat populer di kalangan laki-laki asing.
3.Hidup adalah sebuah Catwalk
Hal ini tidak bisa dikatakan untuk
semua cewek Jepang, tapi ada pandangan umum di kalangan non-Jepang yang
mengatakan bahwa banyak wanita Jepang mencoba untuk selalu berpakaian
yang cocok dipakai disegala suasan dan tetap tampil modis. Sebagai
contoh, selama kunjungan ke tempat wisata, seperti kastil tua, banyak
perempuan Jepang berpakaian seolah-olah hendak pergi untuk makan malam,
meskipun tidak praktis namun perilaku yang selali tampil menarik ini
tidak bisa disalahkan.
4.Tidak ada tanda-tanda kehidupan di rumah
Seorang pria dari Kanada berkomentar
bahwa ketika ia mengunjungi Jepang, waktu disiang hari, semua tirai
rumah yang dilewatinya ditutup:
"Saya sering melihat-lihat rumah
sekitar, semua jendela dan tirai ditutup. Ketika saya pikir seseorang
telah membuka tirai mereka untuk membiarkan sinar matahari masuk,
ternyata malah sebuah rumah kosong yang sedang direnovasi."
Pengamatan yang cukup menarik meskipun saya tidak yakin observasi yang dilakukan hanya sekedar lewat saja.
5.Cewek Jepang selalu Mengerti
Meskipun dianggap perilaku umum, di
luar Jepang orang biasanya berbicara langsung dan terbuka dalam pidato,
di Jepang, menyatakan sesuatu yang terlalu kuat dipandang sebagai tidak
feminim. Oleh karena itu banyak wanita Jepang selalu menghindari
kata-kata yang terlalu mudah, dan lebih memilih kiasan untuk menjawab
pertanyaan. Namun, satu orang dari Finlandia berkomentar bahwa,"Meskipun
tujuannya adalah untuk bersikap baik, karena terlalu samar dapat
memberikan ide yang salah."
6.Terlalu banyak"terima kasih"
Seorang pria dari China mengatakan
bahwa ia terkejut melihat betapa sering frase"terima kasih"digunakan
oleh cewek Jepang. Ternyata, di Cina"terima kasih"yang digunakan jauh
lebih sedikit. Dia berkomentar:
"Jumlah frase'terima kasih'digunakan
benar-benar tak tertahankan. Tidak ada yang salah dengan kalimat itu
sendiri, hanya saja dipergunakan terlalu sering kadang terdengar
menjengkelkan."